Waduh! Presiden Jokowi Resmi Tiadakan Bukber Selama Bulan Ramadhan 1444 H

- Jumat, 24 Maret 2023 | 03:08 WIB
Presiden Jokowi mengeluarkan surat resmi tentang peniadaan buka puasa bersama (bukber) selama bulan Ramadhan 1444 H (Foto: Instagram/@jayashoppingcentre)
Presiden Jokowi mengeluarkan surat resmi tentang peniadaan buka puasa bersama (bukber) selama bulan Ramadhan 1444 H (Foto: Instagram/@jayashoppingcentre)

IDJATIM - Di bulan Ramadhan 1444 H, Informasi mengejutkan datang dari Presiden Jokowi yang secara resmi mengeluarkan surat tertulis tentang peniadaan buka puasa bersama (Bukber).

Surat resmi secara langsung yang dikeluarkan Presiden Jokowi itu berisi tentang tata cara pelaksanaan Bukber selama Ramadhan 1444 H

Dalam informasi terbaru yang disampaikan, Presiden Jokowi memberikan arahan melalui surat tertulis secara resmi soal tata cara Bukber di bulan Ramadhan 1444 H.

Baca Juga: Gus Baha Jarang Sholat Tarawih Full 30 Hari di Bulan Ramadhan, Jangan Ditiru Karena Ternyata...

Baca Juga: Hebohkan Warganet! Alshad Ahmad Saat Nikah dan Cerai dengan Nissa Asyifa Ternyata Masih Pacaran dengan...

Imbauan yang dituangkan dalam surat resmi tentang pelaksanaan buka puasa bersama di bulan Ramadhan 1444 H untuk ditiadakan.

Namun ternyata, arahan Presiden Jokowi itu untuk meniadakan kegiatan buka puasa bersama tersebut ditujukan kepada para pejabat maupun pegawai pemerintah.

Jokowi menunjukkan surat itu kepada para menteri Kabinet Indonesia Maju, Jaksa Agung, Panglima TNI, Kapolri, dan kepala badan/lembaga.

Baca Juga: Contoh Naskah Khutbah Jumat Edisi Ramadhan 2023: Keutamaan Sholat Tarawih

Berdasarkan surat yang beredar dengan nomor R-38/Seskab/DKK/03/2023 tersebut, ada tiga alasan yang dijelaskan oleh presiden.

Presiden Joko Widodo menyampaikan dengan jelas alasan meniadakan pelaksanaan buka puasa bersama pejabat dan pegawai pemerintah.

Baca Juga: Dirasa Mampu Atasi Persoalan Bangsa, FPD Jatim Dukung Anies Baswedan-AHY Jadi Presiden-Wapres

Alasan tersebut tertulis pada poin pertama, alasannya yaitu saat ini masih dalam masa transisi pandemi menuju endemi.

1. Penanganan covid-19 saat ini dalam masa transisi dari pandemi menuju endemi, sehingga masih diperlukan kehati-hatian.

Halaman:

Editor: Moch. Atha’lliah Ibnu Salim

Sumber: Sekretaris Kabinet Republik Indonesia

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X