Resepsi Satu Abad NU, Baliho Erick Thohir Menuai Kontroversi Warganet Hingga Perdebatan Petinggi PWNU dan PBNU

IDJATIM - Baru-baru ini Menteri BUMN Erick Thohir menuai kontroversi di resepsi puncak perayaan Satu Abad NU (Nahdlatul Ulama).

Diduga ada yang sengaja memasang sebuah baliho bertuliskan Satu Abad NU di sepanjang bahu jalan Surabaya-Sidoarjo yang menjadi tuan rumah gelaran puncak resepsi perayaan.

Namun adanya baliho Erick Thohir itu banyak muncul persepsi dari berbagai pihak. Banyak yang menduga bahwa baliho yang bertebaran bagian dari roadshow politik menjelang Pemilu 2024.

Baca Juga: Wow, Gubernur Khofifah Gelontor 20 Ton Beras Dalam Operasi Pasar Sidoarjo: Pemkab Harus Ikut Stabilkan Harga

Baca Juga: Nasib Ganjar Pranowo Jika Dibanding Anies Sebagai Capres 2024 Miris, Rocky Gerung: Mirip Layangan Putus

Sebab, yang terpampang di sepanjang jalan, potret Erick Thohir dalam baliho yang dipasangnya itu tampak cukup menonjol.

Mantan pemilik klub sepakbola Inter Milan itu terlihat mengenakan sebuah songkok berwarna hitam dalam gambar yang dipasang di baliho itu.

Sementara itu baju koko warna biru gelap dan sorban hijau yang dikenakan sebagai padanan songkok hitamnya.

Baca Juga: 9 Link Download Twibbon Hari Pers Nasional 2023 Desain Unik dan Kekinian, Buruan Unduh Cocok Buat Story Medsos

Baca Juga: Berikut 6 Posko Nahdliyyin Harlah Satu Abad NU Yang Disiapkan IKA PMII Sidoarjo, Bisa Minum Makan Ngopi Gratis

Dalam baliho tersebut, Erick Thohir kemudian menuliskan 'Selamat Datang Kader dan Anggota Nahdlatul Ulama' kemudian diikuti tulisan H Erick Thohir sebagai Ketua Panitia Peringatan Harlah 1 Abad NU.

Namun bukannya senang mendapatkan ucapan Satu Abad NU dari sang Menteri BUMN, Erick Thohir, justru baliho itu menuai kontroversi hingga berujung perdebatan yang terjadi di antara kalangan tokoh NU.

Baca Juga: Satu Abad NU di Sidoarjo Nahdliyyin Bisa Ziarah Pondok Panji, Tempat Sejarah KH Hasyim Asyari Menimba Ilmu

Erick dianggap sebagai penumpang gelap di tengah perayaan Satu Abad NU. Demi kepentingannya di Pilpres Pemilu 2024, Menteri BUMN itu disebut sengaja mencatut nama NU.